Thursday, December 26, 2013

SELAYANG PANDANG

Ini mungkin cuma pandangan mata gua aja sebagai orang yang menyukai Standup Comedy. Inspirasi tulisan gua ini lahir dari saat gua liat audisi SUCI 4 di Kompas TV kemaren. Gua sendiri adalah lulusan SUCI 3 tapi gua sendiri baru sekali berada di ruangan audisi seharian dan melihat comic2 mengeluarkan materinya di dalam ruangan dan di depan juri yaitu Radit dan Om Indro.

Banyaknya tipe comic bahkan bisa gua sebut tipe orang yang berada di dalam ruangan audisi itu sangat beragam. Standup Comedy sendiri sekarang berada di dalam posisi yang mulai menanjak. Banyak profesi yang menginginkan menjadi Standup Comedy-an mulai dari loper Koran sampai dengan Dokter. Tapi ternyata banyak yang bisa gua ambil sebagai pelajaran disini sebagai seorang Comic.

Standup Comedy yang notabene sudah menjadi alternative hiburan untuk masyarakat Indonesia, ternyata mulai menjadi pusat perhatian dan mulai banyak yang tertarik untuk menjadi pelakunya. Dan gua mau mulai bahas dari untuk orang awam dan yang sudah menjadi comic sebelum adanya audisi.

Orang Awam.

Kenapa gua sebut orang awam disini? Karena menurut gua mereka ingin menjadi comic dengan alasan yang mempunyai berbagai macam sudut pandang sehingga memutuskan untuk ikutan audisi.

a.   Merasa lucu
Sebenernya sih sah-sah aja kalau ada yang merasa lucu dan merasa bisa terkenal lewat jalur comedy, tapi mereka lupa konsep awal standup adalah “keresahan”. Dan orang-orang ini rata-rata adalah orang yang sudah berumur atau ada juga sih yang masih muda tapi kebanyakan Tua (bisa dilihat di tayangan audisi SUCI) nanti. Sempat merasa kasihan sih melihat usaha mereka yang bahkan orang-orang tipe ini sudah ada bahkan dari audisi SUCI 1. Mereka mencoba melontarkan jokes-jokes yang sudah ada di khalayak umum seperti street jokes bahkan sampai ke arah slapstick seperti Joged dan bahkan salto. Bahkan ada yang sampai menggunakan atribut yang ditempelkan ke bajunya agar terlihat lucu. Sekali lagi bukan ini yang kita cari karena Standup comedy sendiri seharusnya hadir untuk menjadi alternative dimana komedi bukan karena tingkah laku yang over active. Dan daripada kita menggunakan baju yang aneh, mungkin bahkan lebih baik kalau orang yang udah tua seperti itu masuk dengan menggunakan batik ditambah celana bahan dan sepatu kerja tapi bilang dimaterinya bahwa dia dari dulu ingin jadi penonton bayaran tapi selalu gagal karena gayanya lebih cocok jadi penonton bayaran acara wayang. At least ada tujuannya berpakaian aneh yang bisa nyambung sama materinya dan bukan hanya terlihat lucu.

b.   Ingin terkenal
Semua orang yang ingin ikut audisi pasti banyak yang ingin terkenal tapi simple aja. Ada baiknya lo belajar dan cari tahu dulu apa yang lo lo mau ikutin untuk terkenal. Jangan hanya sekedar antri panjang-panjang seharian penuh dan malah buat lo akhirnya gagal karena lo ga tau gimana caranya standup comedy. Bahkan Indonesian Idol sekalipun ga pernah meluluskan orang yang bahkan ga tau gimana caranya nyanyi lagu semudah Indonesia Raya kan? Karena ini audisi nyanyi bukan audisi Menpora (sampai dititik tulisan ini silahkan tepuk tangan karena seperti biasa kalo ada materi kritis pasti penonton tepuk tangan)

c.   Mengikuti Jejak Idola
Ini sebenernya salah satu alasan yang paling gua suka “seharusnya”. Menjadi atau mengikuti jejak idola adalah cara salah satu cara memotivasi diri dengan baik untuk maju. Tapi gak ada salahnya sebelum lo merasa “gua bisa jadi seperti idola gua” lo cari tau dulu gimana dulunya idola lo dan bagaimana dia bisa seperti sekarang atau untuk standup comedy-nya lo cari tau dulu bagaimana dia bisa mendapatkan kelucuannya. Jangan akhirnya lo melihat idola lo lucu dan lo akhirnya cuma menggunakan nama idola lo sebagai bahan kelucuan. Bukan kelucuan yang didapat tapi malah lo akan kita anggap sok asik.

Ya dari tiga kriteria orang awam itulah yang mungkin gua sanggup untuk bahas. Sama seperti lo liat kompetisi nyanyi deh apa mungkin lo mau nonton penyanyi yang sehari-harinya nyanyi lagu nina bobo ke anak kecil aja bukannya tuh anak kecil bobo tapi malah berakibat koma. 

Comic.

Buat gua sendiri mungkin sangat menyarankan lo ikut atau sekedar cobain audisi ini, karena dari segi pembelajaran dan penilaian diri ini sangat bermanfaat (tapi kalo emang udah punya materi bagus dan bisa terkenal duluan tanpa ikutan sih ya gausah juga gapapa sih). Gua bahas soal audisinya yah bukan lombanya. Karena terbukti saat audisi rasanya berbeda auranya dengan perform di panggung asli. Mungkin di luar kompetisi ini lo adalah comic yang sangat lucu materinya tapi untuk lo berada di ruang audisi ini rasanya beda dengan panggung asli. Jadi, gua gak akan bahas materi comic tapi lebih ke pandangan personal gua soal mental dan pembelajarannya.

a.   Mental
Hal ini yang paling pertama ingin gua bahas. Gua sendiri pernah merasakan ruang audisi dan gemetarnya atau groginya di depan dua orang juri itu sangat beban tersendiri. Nothing to lose harus gua lakuin, gak penting gua diterima tapi menampilkan materi dengan baik buat gua udah cukup (walaupun rasa ingin lolosnya sangat besar). Tapi ada baiknya ini cuma jadi ajang lo ingin cari tau gimana sanggupnya mental lo dan bagaimana jika lo gagal nanti karena banyak faktor didalamnya dan jangan dilupain audisi ini adalah ajang kompetisi yang berhubungan dengan pertelevisian jadi mungkin bukan hanya sekedar materi bagus yang harus kita bawain tapi selling point dalam diri kita juga yang akan dilihat. Banyak yang ikutan lomba dan sebelumnya sudah pernah menjuarai atau masuk dalam peringkat besar di lomba-lomba off air tapi tidak diterima. Sekali lagi jangan sampai mental kita jatuh, gua tulis begini karena ada beberapa yang terlihat kecewa. Gua sendiri yang bahkan sudah lolos dan sampai melewati masa kompetisi merasa masih ingin bersaing lagi di lomba-lomba off air lainnya karena tujuan gua untuk melatih mental gua sendiri dan seakan gua gak perduli dengan kata-kata “lo kan udah pernah masuk TV” justru karena itu gua sadar diri dan terus coba perbaikin karena suatu saat nanti gua bisa kalah dengan teman-teman lainnya kalau gua gak terus coba apalagi masi ada beberapa temen-temen comic gua yang masih harus gua kejar. Jangan takut sampai lo ngerasa mental lo down atau kecewa karena mungkin bukan lo yang dicari di panggung ini atau ada kesalahan saat audisi yang bisa lo pelajarin kalaupun lo emang tetep pengen masuk standard penilaian juri nantinya. Mungkin lo harus terima kalau memang materi lo yang terbukti di panggung luar harus ditolak. Setidaknya yang gua pelajarin dari audisi karena gua selalu dengerin komentar juri adalah kita harus mempunyai materi yang jika orang lain bawain akan susah karena tingkat emosi dan delivery harus berdasarkan diri kita atau masih ada benang merah dengan persona kita. Contoh comic yang gua bilang LPM nya tinggi banget yaitu Bintang Bete walaupun materinya sesimple dan selucu itu gua yakin ga akan ada yang bisa bawain seperti dia walaupun harus pura-pura menjadi dia.

b.   Pembelajaran
Sebenernya ini bisa kita dapat saat dengerin komentar juri (itu juga kalau juri membiarkan materinya sampe abis) tapi kalaupun enggak, mungkin bisa balik lagi ke poin awal yaitu tingkat persona dan delivery kita yang mungkin agak goyang sehingga emosi pada materi agak berkurang dari biasanya dan tedengar seperti materi yang cuma hafalan. Gua gak mau sotoy sih tapi ini yang gua pribadi ambil semoga yang gua share dari pembelajaran gua bisa sedikit melengkapi apa yang lo pelajari

Dari semuanya mungkin ada satu yang lebih global yaitu ingin masuk TV. Gua sendiri dari angkatan SUCI 3 gak bohong kita semua senang masuk TV, tapi dibalik itu ada yang namanya pengalaman karena terbukti dari gua yang bahkan dieliminasi jauh dari angka juara tetap dapat hasilnya yang significant di tahun ini sebagai seorang comic fulltime. Untuk yang awam jangan cuma sekedar mau masuk TV karena ada yang namanya komunitas StandupIndo yang bisa lo datengin untuk latihan atau nyari tau tentang gimana caranya menjadi comic dimulai dengan bergaul sama para pelakunya yang sudah lebih dulu menjadi comic. Banyak sih comic yang juga tanpa perlu latihan tapi punya materi bagus tapi pertanyaannya, apa lo punya talent seperti mereka? Lo juga harus sadar diri dengan kemampuan lo dan kelemahan lo jangan sampai asal ikut-ikutan kalo emang lo ga punya bakat seperti mereka yang bisa tanpa menulis. Bahkan dari mereka sendiri sebelumnya tetap belajar basic dari Standup Comedy dan gak asal ikutan.

Gak ada salahnya lo sekarang juga anggap standup comedy gak seperti Hiburan doang bahkan lo yang gak mau jadi seorang entertain mungkin juga bisa menganggap bahwa Standup Comedy adalah cara yang bagus untuk belajar Public Speaking yang bisa lo terapkan sehari-hari bahkan pekerjaan seperti presentasi ke klien. Bahkan ada fakta yang gua lihat dengan mata kepala sendiri ada seorang comic di Malang yang mempunyai kekurangan bukan cuma fisik saat dia berdiri tapi juga bahkan dia gak bisa bicara dengan jelas dan kita mungkin dulu gakkan ngerti dia ngomong apa. Tapi ternyata dia bisa ngomong dengan lancar dan jelas kita dengar karena dia belajar Standup Comedy. Jadi udah bukan saatnya lagi kita jadiin Standup Comedy cuma sekedar perbandingan hiburan antar comedy lainnya tapi juga bisa kita jadikan bekal ilmu bagi yang ingin mencoba. Dan jangan cepat nyerah saat kita merasa ga lucu baru sekali dua kali coba. Terus cari cara lain karena semua itu dipelajarin kok. Coba baca buku yang tepat (yang tepat yah jangan buku yang copy-an tapi malah angkat cerita pribadi).

Kalopun Standup Comedy bukan Passion lo tapi bisa lo jadikan ini sebagai pelengkap Passion lo suatu saat nanti.

Sorry kalo gua terlihat sotoy angkat tulisan ini, gua cuma share apa yang bisa gua share dan selama gua yakin tujuannya positif gua akan tetap share opini gua.


Thursday, October 10, 2013

Masih mentah tapi Ikut-ikutan

Kita Cuma Sering Ikut-ikutan

Sering liat gimana kita menjadi orang yang cuma bisa ikut2an tanpa kita ambil apa yang bisa dipelajarin? Gimana kita menjadi orang yang males mikir dan cuma ambil sesuatu dari yang mentahnya aja? 

Apa yang kita sering bahas ga lebih dari apa yang orang lain juga bahas. Sering denger kata2 "Mainstream"? yang bahkan cuma menyebabkan gerakan "Anti Mainstream" Sendiri sudah menjadi "Mainstream". Kita harus lebih dari seorang yang Anti Mainstream, dan kata2 itupun bukan cuma sekedar lo buat untuk terlihat seperti itu. Gua lebih setuju dengan kata2 Steve Jobs yaitu "Out Of The Box". Bukan budaya anti mainstreamnya yang harus di tonjolin tapi bagaimana kita bisa melihat dan melakukan sesuatu dari sisi lain. 

Ada beberapa hal disini yang ingin gua beri contoh tentang budaya "Ikut-Ikutan". Masih ada yang ingat tentang peristiwa tahun 98? masih berpikir bahwa penjarahan itu semua ulah masyarakat biasa? Terus kenapa sebelum adanya penjarahan semua itu harus diawali dengan ulah sekelompok kecil orang yang  mengamuk tanpa dasar yang jelas? lalu kenapa tiba2 semua itu semakin ramai? karena kita yang ikut2an mereka. Tau alasannya? Ngerti? Enggak! kita ikut karena ada yang mengawali dan yang mengawali-pun menawarkan sesuatu yang berbentuk penjarahan. Apa untungnya melakukan penjarahan buat Reformasi bangsa ini? NOTHING! Keuntungan didapat hanya bagi yang berhasil membawa pulang hasil jarahan.

TRUE STORY, saat itu gua masih SD dan beberapa remaja di komplek gua yang SMP sudah ikut2an melakukan penjarahan. kenapa mereka ikutan? mereka tau apa gunanya penjarahan? ENGGAK!! Mereka melakukan itu hanya demi kesenangan. Bahkan mereka berani tanya ke tetangganya "Pada Mau Minta Apa? Nanti diAmbilin!" Trus apa gunanya? enggak ada. 

Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) tahun 1998, mengatakan bahwa aksi penjarahan dipicu oleh aksi militer berseragam SMA, pertanyaannya kenapa warga sekitar ikutan? untuk membantu anak SMA yang mau menjarah? Untuk apa? Satu hal yang harusnya kita ketahui alasan mereka ikut2an adalah ada keuntungannya dan tidak peduli siapa yang memulai. Tapi balik lagi, Ikut2an mereka saat itu sangatlah bodoh atau mungkin hanya pura2 bodoh. Kenapa? Baik gua ulang, "AKSI PENJARAHAN DIPICU OLEH AKSI MILITER BERSERAGAM SMA" dan gua yakin mereka harusnya tau bahwa anak STM pun mukanya tetap lebih muda dari MILITER.

Imbas dari situ ada lagi yang buat kita ikut2an, Rasisme terhadap Cina. Dalam buku Konflik Kekerasan Internal (2005),Robert Cribb mengatakan “asal usul rasisme itu pada umumnya diidentifikasi sebagai sistem klasifikasi suku yang digunakan pemerintah kolonial Belanda sebelum tahun 1942, yang membagi penduduk India Belanda ke dalam kategori ‘Eropa’, ‘Asli’, atau ‘Timur Asing’“. Maka, menurut Cribb, muncul suatu kesimpulan bahwa kekerasan anti Indonesia-Tionghoa merupakan taktik pengalih-perhatian pemerintah, supaya masyarakat menumpahkan ketidakpuasannya terhadap kebijakan pemerintah kepada etnis turunan yang minoritas serta menjadi sasaran terhadap sumber masalah sosial, seperti kesenjangan sosial.

Sampai sini masih kurang jelas? okey dijelaskan lagi deeh,, Klasifikasi sosial tersebut juga dipakai Soeharto pada masa pemerintahannya dengan memperjelas bentuk diskriminasi melalui perbedaan status pribumi dan Tionghoa dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan dengan mengaitkan pemberontakan Geraka 30 September (G30S) dengan negeri komunis Cina. Pemerintah berupaya menutupi bahwa aksi kekerasan pada Mei 1998 didalangi oleh aparat keamanan. Maka, dengan klasifikasi yang sudah dibentuk pemerintahan Soeharto, membuat etnis Tionghoa sebagai tumbal supaya masyarakat mengalihkan protes kemarahannya kepada golongan kelas dua tersebut. Sehingga kerusuhan yang terjadi bisa dimaklumi sebagai kasus konflik kesenjangan sosial antar etnis, walaupun sesungguhnya bukan.

Dan kenapa kita sekarang harus membedakan Cina? Mungkin sekarang ini memang ada juga orang cina yang juga rasis terhadap kaum pribumi. Tapi seharusnya kita yang sebagai kaum Minoritas harus bisa membuat semua ini satu. Bukan malah membeda2kan. 

Ngga ada yang salah, baik itu Cina, Jawa, Batak atau suku lainnya. Otak kita semua yang salah. Mentang-mentang ada orang Cina belagu sedikit, langsung dicap “Orang sipit begitu yee”, padahal temen satu ras yang jauh lebih sombong didiemin saja… Mentang-mentang pribumi itu malas “Orang sini kayak gitu yaa”, 

Ini bukan masalah Chinese, Batak, Ambon, jawa, atau suku… Ini masalah sifat dan perilaku… Malas, sombong, mental kacung, dan sebagainya itu SIFAT, bukan RAS… Orang Cina juga ada yang malas, orang pribumi juga ada yang rajin. Ngga semua orang Cina itu kaya secara materi, ada kok yang menjadi nelayan, petani, buruh bahkan pedagang kaki lima. Ngga percaya? Telusuri aja di Bangka Belitung, Kalimantan seperti singkawang atau di daerah Banten.

Kenapa kita ga pernah menganggap Orang Cina yang ada di Indonesia sebagai Pribumi juga? Bukankah mereka banyak yang berperan buat Indonesia? Lagu Indonesia Raya pertama kali dipublikasikan oleh koran Sin Po yaitu koran melayu Tionghoa, Sumpah pemuda difasilitasi oleh gedung yang pemiliknya bernama Sie Kong Liong, bahkan kelompok TiongHoa sempat ada dalam kepanitiaanya. Tau Mayor John Lie? yang pada tahun 1945 menyelundupkan barang2 ke Singapura untuk kepentingan pembiayaan Republik? Trus rumah dari Djiaw Kie Siong yang dipakai untuk rapat kemerdekaan oleh Bung Karno dan Bung Hatta tggl 16 Agustus 1945. bahkan di Badan Penyelidikan Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) ada 5 orang Tionghoa. Dan ada yang tau bahwa Tony Wen adalah orang yang terlibat dalam penurunan bendera Belanda di Hotel Oranye Surabaya.

Dari lahir sampai bahasa dan makanan mereka berasal dari Indonesia, kenapa kita sekarang harus mempermasalahkan Cina dan Pribumi.

Kalopun mereka ada yang ga suka sama kita sebagai pribumi seharusnya kita juga ikut koreksi, mungkin ada beberapa diantara mereka masih ada yang merasa bahwa orang Pribumi tidak menghargai Hak mereka dengan contoh kasus HAM tahun 98 yang tidak pernah ada kejelasan dari pemerintah yang kebanyakan Pribumi. 

Seharusnya kita sedikit malu dengan mereka yang ditindas oleh kita 16 tahun yang lalu tapi banyak dari mereka yang bertahan dan bisa hidup lebih baik di Jakarta yang bahkan melebihi Pribumi. Kita seharusnya bersama bangun keadaan yang lebih baik seperti layaknya saat dulu perang dan angkat senjata bersama buat satu tujuan yang sama. 


Dan kita seharusnya bisa mengajarkan dan memberi pengertian bukan membiarkan rasisme terjadi. Apalagi cuma karena "Ikut2an".

Tuesday, October 1, 2013

Maaf hanya bercanda

Maaf, hanya bercanda
Wahai pemerintah, kenapa anda harus takut dengan lelucon kami? Kenapa anda harus menakuti kami dengan kuasa yg anda punya sementara kami hanya bergurau? 

Apa yg anda takutkan dari lelucon kami? Bukankah anda yang mempunyai hak untuk angkat senjata? Sementara kami hanya menyampaikan lelucon yang bahkan itu bukanlah senjata atau menakuti kalian. 

Banyak diantara kami yang hanya mempunyai lelucon dalam hidupnya, saat kalian menunjukkan semua yang kami tidak punya termasuk kuasa. 
Apa yang kalian takutkan dari lelucon kami? Revolusi kecil yang menjadi potensi dalam candaan kami? Tunggu sebentar! Yang kami bahas adalah kebijakan kalian dan bukanlah fisik kalian. Saat ada yang menghina kalian dalam bentuk fisik maka kamipun akan tidak tertawa. Namun jika ada yang menyampaikan dalam bentuk fisik yang dikaitkan dengan kebijakan kalian. Maaf, gelak tawa tidak dapat kami bendung. 

Kita sebelum menyampaikan komedi akan selalu memikirkan perasaan anda semua, bahkan saat banyak dari teman anda hanya sibuk dengan media untuk melakukan pembuktian tak jujur dalam adegan penundaan komisi III di DPR yang pasti juga mengeluarkan komisi yang tidak sedikit. 

Apa yang anda takutkan dari kami? Karena banyak dari humor kami yang terbentuk oleh observasi? Sehingga banyak dari kita yang memberikan informasi baru bagi orang lain saat mereka mendengarkan. Lalu apa yang kalian takutkan saat kami menceritakan jeleknya kebijakan negara yang pemerintah lakukan? Apa Karena itu semua maka kami akan dibilang telah membocorkan rahasia negara? Kalaupun bukan karena itu, lalu karena apa? Karena seharusnya tugas andalah yang membuat cerdas dan informatif terhadap masyarakat? Jika begitu, lakukanlah! Karena andalah yang mempunyai kekuatan tersebut, saya atau teman saya hanya bisa menyampaikan komedi. Kami tidak sanggup membuat bangsa indonesia yang - masih banyak di letak perdesaan melakukan pernikahan di umur 14 dengan yang 15 tahun tanpa alasan yang jelas - ini lebih cerdas. Terutama disaat anda teriak pemerataan Indonesia yang menjadi lebih maju secara teknologi bisnis anda dan bukan dari kecerdasan atau ilmu untuk rakyatnya. Andalah yang punya kuasa, bukan kami. 

Jika anda terus ingin seperti yang anda lakukan sekarang ini, maka jangan kuatir jika Indonesia tidak maju dan berkembang. Karena masih ada “komedi” yang maju dan berkembang karena celah perilaku anda.



Sunday, May 12, 2013

The end of SUCI 3 is part of my journey


Thanks to SUCI 3

Yes!! Standup Comedy Indonesia Kompas TV Season 3 sudahberakhir sekarang, dengan kemenangan ada di tangan Babe. Sungguh sebuahpengalaman manis dan bermanfaat buat gua selama mengikuti acara ini. Selainmendapatkan ilmu pelajaran gua juga mendapatkan keluarga baru disini. Ahsudahlah inti tulisan gua adalah untuk mengucapkan selamat kepada Babe dan Ficoyang nantinya juga gua akan angkat beberapa orang penting lainnya.

Kedua GrandFinalis Babe dan Fico sangat amat pantas ada dipanggung sakral SUCI. Mereka telah mebuktikan konsistensi dan kualitas merekaselama berminggu-minggu. Babe adalah sang juara yang pantas berdiri mengangkattropi kemenangan. di malam itu, dia adalah orang yang membuktikan kemampuannyayang membuat semua orang geleng2 kepala malam itu. Selamat Be you deserve it!

Dan Fico sungguh orang yang jenius dan pintar, siapapun yangnonton Fico pasti menganggap dia adalah orang bego. Tapi dia adalah orang yangpintar dalam urusan standup Comedy, dia adalah orang yang mampu berdiri sendiriatas materi dan kelucuannya. Bukti kepintarannya adalah saat bos2 besar direksiKOMPAS TV memberikan kata sambutan dengan diakhiri pertanyaan "sampai siniada jawaban?" Fico yang baru datang dan tidak mendengarkan omongan direksisebelumnya dengan jujur menjawab "menurut saya sih udah cukup pak!"sungguh kepintaran yang bego sih emang. Sebelumnya dia mungkin tidak begitudianggap tapi berkat kecintaannya terhadap standup dia membuktikan bahwa diamampu dan sanggup menjalani semuanya. Dan semua juga pasti setuju bahwa FICOadalah sang Juara yang tidak membutuhkan gelar juara untuk menjadi juara.

Dan inilah 18 besar yang membuat gua banyak belajar darimereka:


@obed_saja

Mang Obed adalah orang yang sebenernya udah tua tapi selaluingin terlihat enerjik, Coba aja ngobrol sama dia hehehe, dan dia adalah orangyang cukup polos biarpun anak2 yang lainnya selalu kurang ajar sama dia hahaha.

@Pul_lung

Mas Pulung, siapa bilang dosen ga bisa jadi temen? nihbuktinya mas pulung kalo ngobrol sama dia itu seakan ga ada batasan umur samasekali. Orang yg punya banyak ilmu dan bener2 bisa diajak ngobrol apa aja.Thanks mas atas seluruh pembicaraan kita.

@raifirdaus
Uus ato bisa dipanggil Uus? miapah? keliatan kan darijulukannya? Trying to be funny,, hahahaha... becanda2 hehehe.. Uus itu temen ygkocak dan selalu rame banget. dia adalah orang yang sebenernya hampir semuafinalis berpikir dia adalah juara pertama dan bukan yg keluar minggu pertama.Tapi asal kalian tau yah materi uus itu keren2 banget dan dia temen yg enakbuat ngehost bareng. Thanks yah bro

@anantarizki
Abangnya Fico, numpang tenar sekarang katanya.. hahahaha..ini juga becanda.. tapi asal orang2 tau yah, dia ini lucu banget! dia punyamateri aneh2 dan cara berpikir yg unik tapi dia lucu dan orang yg jujur baikdiatas dan turun panggung. Lo keren banget bro.. abang yg baik dan bisa jadicontoh. Sayang kemampuan PS lo masih jauh dari gua. latian lagi yah...

@fauzaiam

Ini dia Iam si rocker yg turun dan naik panggung selalukonsisten jiwa rockernya, orang yg ga pedulian keadaan sekitar. Tapi dia orangyg dari dulu udah deket banget sama gua, salah satu temen seperjuangan gua dariawal standup comedy. Orang yang keren deh,, kita berjuang bareng lagi am..

@chandrachansay

Adeknya anak2 Karantina, si kecil yang punya potensi besardan terbukti pas di Grandfinal dia mampu pecah! sungguh anak yang hebat. Danorang yang polos sampai saking polosnya kaset bola disangka ada balapannya.

@LiongkyTan

Orang yang berasal dari komunitas yg sama dengan gua@standupBTS orang yg diatas dan turun panggung konsisten dengan materi danpersonanya, Persona nyebelin. Tapi dia adalah comic yg paling jujur buat guaorang yg berani ambil resiko dengan materinya. Belajar untuk gak pernahmenyerah dan tidak peduli apapun yang menghadang ada di diri Liongky.

@AlisonBuleBdg

Maminya anak2, pecinta brondong yang sok bule (eh emang buleyah?). Gua adalah salah satu Brondong faforit dia tapi kan kita tau yah selerabule itu gimana.. gua jd sempet ngerasa muka gua kayak pembantu sih hehehe.Untung aja sekarang gua sadar bahwa Alison adalah bule yang paling Indonesiadia mencintai Indonesia seperti kita orang Pribumi. Belajar banyak dari carapandang dia terhadap wanita dan kehidupan di Indonesia dari mata orang asingberi gua pelajaran yang banyak. Thanks ya mom.

@DetectiveFerry

Polisi yang membuktikan bahwa dia mampu sampai sejauh inidan dia bukanlah gimmick untuk rating, dia berhasil kasih pembuktian ini. Danpelajaran yang gua dapet dari dia adalah "nothing to lose"

@renofenady

Si ganteng dari Bandung kelahiran Jogja, orang yang cukupdekat sama gua selama di Karantina, orang yg selalu "sharing" samagua hehehe. Reno adalah orang yng juga berpotensi di Standup Comedy terbukti diluar SUCI dia termasuk dalam Improvindo tempatnya Comic2 Bandung Hebat yangmelakukan show secara Improv. Thanks Ren menjadi teman yang baik selamakarantina.

@gianluigich

Salah satu comic di SUCI3 yang punya fanbase jauh sebelumkompetisi ini dimulai, comic yg cukup bagus dalam urusan mental. Tempo dan caramengucap punchline yang dinamis. Thanks bro and nice to meet you

@tretanmuslim

Salah satu faforit juara yang sayang banget harus gugur di 6besar. Teman yang baik dan termasuk salah satu orang yang bikin gua sedih pasliat dia close mic. Beberapa hari sebelum closemic sempat jalan2 bareng, ketawabareng dengan bercandanya yg polos. Terutama tingkah lakunya yang enggak kuatAC dan ngobrol sama Anjing pake bahasa Inggris. Sukses terus bro denganKamseupay yg udah lo buat jadi budaya anak muda yg brengsek hehehe. Keepsupport you my bro.

@bene_dion

Teman kecil yang bener2 terasa seperti keluarga. Pernah guacium jidatnya dan dia seneng2 aja, dasar Naluri brengsek!! dr minggu awalberusaha DM-in follower tapi ditolak mentah2 pas minta pin BB. Anak yg baik dansayang nyokap, penuh perjuangan. Sering kita bully di karantina tapi galaknyakonsisten diatas dan dibawah panggung. Salah satu sahabat yang paling enakuntuk bercanda apalagi pas main PS sama gua kalah mulu.

@alphisugoi

Si bongsor yang lucu dan polosnya minta ampun. Apalagi waktudia bilang ga tau merk zarra sampai merk slurpee. Kepolosannya minta ampun.Salah satu sahabat yang paling enak untuk diajak main dan becanda absurd (bisadiliat kalo kita saling mention). Untung dia tinggal di depok  jadi pasti sering ketemu sama dia. 4 besaradalah hasil perjuangannya yang dia buktikan sendiri.

Sisanya dari Arie sudah gua jelasin di blog gua sebelumnya,kenapa Arie dipisahkan karena dia memang comic yang mengusung "kearifanlokal" sehingga omongannya sering menjadi wejang. Dan yang pastiterimakasih gua selanjutnya adalah untuk Tim Kompas yang bisa membentuk kamipara finalis SUCI3. Nama2 seperti Mbak Arga, Kak Ocy,Fintya,Krusto dan All teamseperti yang sudah dijelaskan di blog teman2 Suci3 lainnya (silahkan cekmasing2 finalis) adalah orang yang membimbing kita untuk menjadi seorang comicpro. Terima Kasih Kompas TV semoga nama Inspirasi Indonesia bisa bener2disiarkan dan di terapkan di seluruh Indonesia.







Wednesday, April 24, 2013

We Could Be Right

“Disini kita akan membahas tentang relationship,sex bebas, Politik dan Agama. Dan gua harap ga ada lagi yg bersuara weess weess, kalian datang kesini karena siap mendengar kita” ini adalah kalimat pembuka dari Adriano yang gua kutip secara singkat.

We Could Be Right - ini adalah acara yang di buat oleh 3 orang comic pintar yaitu Pangeran Siahaan, Adriano qalbi dan Kukuh Adi. Sebuah suguhan show Standup Comedy yang mampu membuat gua pribadi sangat amat puas karena show ini dapat meluapkan emosi gua dengan ketawa abis-abisan disini. Ke-tiga comic ini dapat membawakan materi yang benar-benar dapat kita sebut “keresahan dengan jujur”. Mungkin semua yang menonton akan paham bahwa di dalam show ini mereka seperti tidak peduli dengan kata “Comedy” mereka hanya bicara dengan jujur yang justru dapat kita nikmatinya dengan riuh tawa yang keras.
Kesungguhan mereka dalam show ini dapat dilihat dari bentuk poster bahkan gua pribadi menilai hasil kreatif dari Kukuh untuk backdrop panggung sangat cerdas. Dengan bentuk seperti gambar di poster acara namun mereka buat dengan bentuk cutting. Sungguh ide sederhana yang membuat euforia mereka sangat terasa.

@pangeransiahaan -

Membuka acara dengan berhasil membahas hal-hal sensitif. Bahkan dia sempat menantang semua orang dengan bilang “Boleh yah gua tantang kalian,sampai sejauh mana batas sensitif kalian”. Dan selama acara gua merasa dia telah membuktikan bahwa “Comic yang kritis bukan berarti enggak lucu dan gak bisa buat orang yang mendengarnya tertawa”

@kukuhya -

Salah satu teman dekat gua yang paling keren!! dia adalah orang yang freak buat gua baik diatas atau dibawah panggung (tiduran di tengah jalan raya buat dia biasa) tapi juga bisa menjadi orang yang sangat sopan dan halus. Dan di show ini dia telah berhasil menunjukan ‘The real Kukuh”. Kemampuan yang menggila di panggung berhasil membuat gua tertawa keras dan parah banget!! Keren!! Gua ingat banget saat dia bilang “orang yang korupsi ga pantes disebut koruptor karena keliatan keren, mendingan mulai sekarang kita panggil mereka SI BANGSAT TUKANG AMBIL DUIT ORANG biar ketemu di jalan dia malu!” Terlihat aneh bahasanya tapi LUCU PARAAH!!

@adrianoqalbi -

Yang satu ini adalah mentor gua di SUCI3 dan selalu buat gua puas setiap liat performance dia. Dan dia adalah teman yang cocok untuk sharing, ditambah masukan dia tentang pekerjaan gua sehinga gua bisa ngerasa nyaman dengan karir yang gua jalani sekarang. Di malam itu dia membahas masalah Relationship dan sampai ke agama. Materi dia yang tentang relationship sangat amat buat gua puas. Dia adalah orang yang bebas beropini but he can make me agree with his opinion. Kita bisa dapat banyak fakta lucu di materinya yang selalu buat orang berpikir “iya bener juga”. Satu hal yang selalu gua syukuri dari dulu setiap nonton performance dia adalah ga pernah bawa cewe gua karena fakta yang dia ungkap berbahaya buat sepak terjang laki-laki x))).

Gua nonton di hari pertama dari acara yang dibuat 2 hari berturut2 ini. Dan gua yakin di hari ke-2 mereka pasti lebih berhasil karena sudah lebih siap dan banyak belajar dari performance hari pertama yang bahkan hari pertama aja udah sebegitu bagusnya. Mereka membuktikan kualitas bukan berasal dari ketenaran, mereka gak membutuhkan TV untuk mebawakan materi2 mereka. Mereka enggak membutuhkan fanbase untuk mendapatkan Loyal Fans dan ini terbukti dari penonton yang menonton mereka dari show “We Are Not Allright” datang lagi untuk menonton “We Could Be Right”. Sebagai Comic gua nonton mereka puas dan secara mata orang biasa gua nonton mereka Puas Banget! Buat gua ini adalah komentar yang enggak berlebihan.


Tuesday, April 23, 2013

TAWA DARI TIMUR


"Setelah kita melewati 12 minggu dengan rintangan yang berat,kini kita akan menjalani babak penentuan untuk masuk ke babak GRANDFINAL. Namun sesuai kesepakatan diawal bahwa masuk ke 18 besar sudah suatu keputusan bersama bahwa kita ini adalah saudara. KIta sudah dipertemukan menjadi saudara di SUCI-3 ini sehingga siapapun yang menjadi juara adalah salah satu dari saudara kita. Dan peringkat hanyalah urutan yang tidak akan merusak persaudaraan kita". Ini adalah sepenggal doa dan wejangan dari orang yang paling tua di 3 besar, Arie Kriting kita menyebutnya. Salah satu nama dari 3 orang yang memang saya faforitkan untuk menjadi juara di SUCI-3 ini.

            Diantara 18besar finalis SUCI-3 kami memang sudah menguatkan diri untuk memberikan yang terbaik bukan semata-mata persaingan kompetisi. Sebuah fakta yang mungkin memang tidak bisa diakui 100% kebenarannya, diantara para finalis-pun pasti masih ada yang mengemban tugas personal untuk menjadi juara dan bisa juga kita sebut sebagai ambisi. Tapi selama ini kami dapat membuktikan bahwa ambisi bisa dikalahkan dengan rasa 'Nothing to lose" yang diberikan oleh para finalis lainnya dan kebersamaannya.

            18 besar finalis SUCI-3 semua adalah orang-orang yang terdekat sebagai tempat saling belajar dan berbagi. Namun pasti masih ada beberapa orang yang memamng paling dekat satu sama lain. Gua sendiri sangat dekat dengan beberapa finalis dan salah satu yang paling dekat adalah Arie Kriting. Entah kenapa saya yg sudah kenal dia dari setahun lalu namun baru bisa bertemu semenjak SUCI ini mendadak sudah seperti saudara dari minggu pertama kami. Arie adalah orang yang paling gua ingin untuk terus melaju di tiap babak.

            Dia adalah salah satu orang yang bisa memberi motivasi teman-teman comic lainnya. Arie yang sebagai perwakilan dari @standupindo_MLG mempunyai cita-cita yang sama dengan gua yaitu membangun @StandupIndo untuk setiap daerah manapun. Banyak hal tentang komunitas yang sama dengan yang gua utarakan dengan dia, dari persoalan kemajuan komunitas,comic dan Standup di Indonesia.  Mungkin kita bukan siapa-siapa yang bisa berpengaruh suaranya, tapi kita sepakat mempunyai visi dan misi yang sama bukanlah hal yang buruk untuk diperjuangkan.

            Gua dan Arie juga mempunyai banyak sosok yang sama-sama kami segani seperti Sammy,Ernest,Pandji,Reggy dan Adriano. Banyak belajar dari mereka adalah yang selalu kami bicarakan. Sempat terjadi pertentangan tersendiri awalnya untuk dia mengikuti SUCI-3 ini. Tapi jalan yang dia pilih ini sudah keputusan bulat karena dia tau jika dia bertarung sendiri di jalan yang comic lain tempuh mungkin kemampuan finansial dia tidak menyanggupi untuk bertahan jika harus bertarung di Jakarta. Akhirnya SUCI-3 adalah suatu yang dia pilih untuk membesarkan namanya. Dan terbukti dengan kemampuannya dia bertahan sampai ke 3 besar SUCI-3 Kompas TV. Dia membuktikan dengan kestabilannya untuk selalu mencapai posisi aman dan tidak pernah mendapatkan posisi tidak aman di tiap minggunya. Sungguh konsistensi yang dia tunjukkan.

            Mungkin beberapa orang  akan menanyakan tentang waktu yang Under di 3 besar ini. Tapi layaknya finalis lain semua orang bisa mengalami kesulitan juga kesalahan dan mungkin yg harus disayangkan adalah waktu yang tidak tepat. Tapi sekian lama pembuktian yang dia berikan sudah merupakan langkah yang berarti dan senjata yang cukup untuk menjalankan apa yang ingin dia berikan untuk terus melaju kedepan.

            Arie adalah sahabat dan saudara yang terbaik buat gua, saat semua orang standing aplause melihat dia close mic mungkin gua adalah orang yang bahkan gak sanggup berdiri menahan tangisan. Dan kini dia menjadi sosok yang sudah mempunyai tempat tersendiri di hati dan menjadi juara bagi para penggemarnya (bapak2,ibu2 pengajian dan penghuni rumah terakhir). Dan Arie adalah orang yang pasti akan selalu menunjukan karya-karya terbaiknya nanti. Arie adalah sosok yang sangat menyanjung budaya timur bukan hanya karena dia dari timur tapi karena Indonesia adalah negara timur.

Thursday, March 21, 2013

Berkah Pagi Ini


Pernah ada yg merasa bersyukur kita dilahirkan sebagai kandungan? Tidak terbayang kita harus lahir sebagai telur. Kenapa gua mengandaikan hal ini? karena bertelur itu hanya membutuhkan pengorbanan untuk menghangatkan kondisi telur sampai dia pecah. Tapi mengandung butuh banyak pengorbanan dari segi fisik dan mental. Sang ibu yg melahirkan kita harus berjuang keras selama 9 bulan dan mendapatkan sakit yg luar biasa hebatnya. Tapi kenapa saya angkat topik ini? Karena seorang ibu yg melalui perjuangan yg lebih berat dari sekedar bertelur saja sering kita tidak pedulikan.

Seorang ibu yg berdoa selalu untuk anak2nya, setiap pagi.  Namun kenapa kita sering mengabaikan doa2nya. Pernah terbayang untuk sekali2 mencoba mendengarkan isi doa ibu kita? tidak? Cobalah dan kalian akan tau dan juga merasakan setiap tangisan mereka. Kita akan tau bagaimana harapan mereka agar kita selalu dalam kondisi yang baik dan selalu mendapatkan yang terbaik untuk kita.

Sebelum gua menulis ini, gua mendengar dan melihat nyokap gua berdoa menyebut nama anak2nya satu persatu. Seperti semua penyesalan terhadap sosok ibu ada di mata dan ingatan. Dan gua jadi berpikir bahwa Doa ibu kita dipagi hari mungkin itulah berkah pertama kita disetiap pagi. Dan kita lo yg harus memanfaatkan berkah ini sebaik2nya.