Tuesday, October 1, 2013

Maaf hanya bercanda

Maaf, hanya bercanda
Wahai pemerintah, kenapa anda harus takut dengan lelucon kami? Kenapa anda harus menakuti kami dengan kuasa yg anda punya sementara kami hanya bergurau? 

Apa yg anda takutkan dari lelucon kami? Bukankah anda yang mempunyai hak untuk angkat senjata? Sementara kami hanya menyampaikan lelucon yang bahkan itu bukanlah senjata atau menakuti kalian. 

Banyak diantara kami yang hanya mempunyai lelucon dalam hidupnya, saat kalian menunjukkan semua yang kami tidak punya termasuk kuasa. 
Apa yang kalian takutkan dari lelucon kami? Revolusi kecil yang menjadi potensi dalam candaan kami? Tunggu sebentar! Yang kami bahas adalah kebijakan kalian dan bukanlah fisik kalian. Saat ada yang menghina kalian dalam bentuk fisik maka kamipun akan tidak tertawa. Namun jika ada yang menyampaikan dalam bentuk fisik yang dikaitkan dengan kebijakan kalian. Maaf, gelak tawa tidak dapat kami bendung. 

Kita sebelum menyampaikan komedi akan selalu memikirkan perasaan anda semua, bahkan saat banyak dari teman anda hanya sibuk dengan media untuk melakukan pembuktian tak jujur dalam adegan penundaan komisi III di DPR yang pasti juga mengeluarkan komisi yang tidak sedikit. 

Apa yang anda takutkan dari kami? Karena banyak dari humor kami yang terbentuk oleh observasi? Sehingga banyak dari kita yang memberikan informasi baru bagi orang lain saat mereka mendengarkan. Lalu apa yang kalian takutkan saat kami menceritakan jeleknya kebijakan negara yang pemerintah lakukan? Apa Karena itu semua maka kami akan dibilang telah membocorkan rahasia negara? Kalaupun bukan karena itu, lalu karena apa? Karena seharusnya tugas andalah yang membuat cerdas dan informatif terhadap masyarakat? Jika begitu, lakukanlah! Karena andalah yang mempunyai kekuatan tersebut, saya atau teman saya hanya bisa menyampaikan komedi. Kami tidak sanggup membuat bangsa indonesia yang - masih banyak di letak perdesaan melakukan pernikahan di umur 14 dengan yang 15 tahun tanpa alasan yang jelas - ini lebih cerdas. Terutama disaat anda teriak pemerataan Indonesia yang menjadi lebih maju secara teknologi bisnis anda dan bukan dari kecerdasan atau ilmu untuk rakyatnya. Andalah yang punya kuasa, bukan kami. 

Jika anda terus ingin seperti yang anda lakukan sekarang ini, maka jangan kuatir jika Indonesia tidak maju dan berkembang. Karena masih ada “komedi” yang maju dan berkembang karena celah perilaku anda.



2 comments:

  1. di tegur sama pemerintah?? *polos *gak tau apa apa

    ReplyDelete
  2. apakah ada "oknum" yang nggak seneng dengan kritik cerdas ala stand up comedy?

    ReplyDelete